Langsung ke konten utama

Pengetahuan | 7 Jenis Kopi Khas Indonesia

Siapa tak kenal kopi? Minuman berwarna hitam legam dengan rasa nikmat yang menyegarkan ini sudah amat sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Kalangan tua maupun muda gemar menyeruput minuman yang satu ini. Kopi dapat menyatukan obrolan beberapa pihak yang tadinya gak sepaham menjadi lebih akrab.

Kopi adalah seduhan dari biji kopi yang sudah di sangrai dan di haluskan. Penemuan kopi terjadi secara tidak sengaja, ketika pengembala bernama Khalid seorang Abyssinia mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam, setelah memakan sejenis buah beri. Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunakan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi ini dibawa melewati laut merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.

Ada 2 jenis varietas kopi yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta :
1) Kopi Arabika merupakan jenis kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan biji kopi jenis ini. Kopi Arabika tumbuh pada ketinggian 600–2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
2) Kopi Robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi Robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafeina dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi Robusta lebih luas daripada kopi Arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi Robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi Robusta lebih murah. Kopi Robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara dan Amerika Serikat.

Di Indonesia sendiri, ada 7 jenis kopi dengan cita rasa yang khas. Mari kita coba kenal lebih jauh:

1. Kopi Luwak
Kopi ini diambil dari sisa kotoran Luwak/Musang kelapa. Biji kopi ini dipercaya memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan Luwak tadi. Kopi ini telah lama di ketahui di kawasan Asia Tenggara, tetapi baru terkenal luas setelah dipublikasikan pada tahun 1980an. 
Harga biji kopi Luwak mencapai USD 100 per 450 gram.

Kopi Luwak | Sumber : Wonderhowto.com

2. Kopi Toraja (Queen of Coffee)
Toraja merupakan salah 1 kota penghasil varietas kopi Arabika di Indonesia. Banyak negara sangat menggemari kopi Toraja, salah satunya adalah Jepang. Sekitar 40% kopi yang beredar di Jepang adalah kopi Toraja. Bahkan kopi Toraja sudah dipatenkan Jepang oleh perusahaan bernama Key Coffe pada tahun 2005. 

Karakter kopi Toraja menampilkan rasa rempah-rempah atau kacang-kacangan seperti kayu manis atau Cardamon (Sejenis jahe). Karakter lada hitam kadang-kadang juga ditemukan. Untuk membuat kopi Toraja, petani-petani Sulawesi menggunakan suatu proses yang di sebut "giling basah". 

Pada proses giling basah, buah kopi di kupas dan dihilangkan getah atau lendirnya, setelah itu didiamkan sebentar. Kemudian kopi dikeringkan untuk menghilangkan kadar air dalam kopi hingga 30-35%. Lalu pengupasan kulit ari pun dilakukan ketika kadar air pada biji sudah berkurang. Biji kopi yang sudah dikupas dikeringkan kembali hingga kadar airnya kurang dari 12,5%. Kemudian biji kopi dikeringkan. Jika suhu suhu sekitar 40°C maka kopi yang digiling basah kemungkinan dapat mengering dalam waktu 2-4 hari, sedangkan jika cuaca mendung maka proses pengeringan berlangsung 7-10 hari. 

Biji kopi ini terbagi dalam 2 pilihan yaitu Roasted Bean dan Green Bean
Roasted Bean adalah kopi yang telah disangrai lalu dihaluskan dan Green Bean adalah kopi yang masih dalam bentuk biji kopi segar dan belum diolah.

Kopi Toraja | Sumber : kopitop.com

3. Kopi Lanang
Kopi lanang adalah istilah untuk menyebut biji kopi atau olahan biji kopi yang tidak berkeping 2. Dalam satu Ceri kopi, umumnya terdapat dua biji, tetapi kopi lanang hanya memiliki biji tunggal alias Monokotiledon. Kelainan ini sudah bisa dikenali sejak dari Ceri kopi dipetik. Para petani kopi biasanya akan memilah antara biji kopi berkeping dua dan yang berkeping satu. Harga kopi lanang selalu dipatok lebih mahal daripada olahan kopi berbiji keping dua dalam jenis yang sama. Hal itu dikarenakan kopi lanang tergolong langka dan melewati proses sortir yang rumit. Kopi ini juga dipercaya memiliki cita rasa yang lebih nikmat dan manfaat yang beragam. 

Biji kopi Lanang berbentuk bulatan lonjong seperti dua biji kopi biasanya apabila disatukan. Ukurannya sedikit lebih kecil daripada kopi pada umumnya. Kopi Lanang tidak dihasilkan dari rekayasa genetika atau budidaya varietas tertentu. Kopi lanang bisa dihasilkan dari kopi jenis apa saja. Biji kopi lanang umumnya hanya berkisar 5-10% dari panen kopi keseluruhan. Kopi Lanang memiliki kandungan kafein 2,1% lebih banyak daripada kopi biasa dari jenis yang sama.

Kopi Lanang | Sumber : Wikipedia

4. Kopi Kintamani
Kopi kintamani dari Bali sebenarnya tidak memiliki perbedaan dibandingkan dengan jenis kopi lain. Bahkan, kopi kintamani sebenarnya merupakan jenis kopi Arabika. Oleh karena itu, kopi ini menjadi jenis minuman yang cocok untuk pencinta kopi dengan rasa yang ringan. Meski menjadi bagian dari jenis kopi arabika, tetapi kopi kintamani punya cita rasa yang begitu khas.

Ciri khas kopi Kintamani adalah adanya tambahan rasa fruity di dalamnya. Ketika Anda mencicipi minuman berkafeina ini, Anda akan menemukan rasa jeruk yang begitu unik. Rasa ini bukanlah tambahan yang dilakukan dengan membubuhkan zat kimia, melainkan terjadi secara alami. Rasa tersebut muncul karena sistem penanaman kopi Kintamani yang ditempatkan bersebelahan dengan jeruk. Apalagi, perlu Anda ketahui, Kintamani dikenal sebagai daerah penghasil jeruk di Bali.

Kopi Kintamani | Sumber : Kopi Factory

5. Kopi Aceh Gayo
Kopi Aceh Gayo merupakan varietas kopi Arabika yang menjadi salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran Tinggi, Gayo, Aceh Tengah, Indomesia. Kopi ini telah mendapatkan Fair Trade Certificated dari Organisasi Internasional Fair Trade pada tanggal 27 Mei 2010. Kopi Gayo menerima sertifikat IG (Indikasi Geografis) yang diserahkan oleh Kemenkumhan RI. 

Kemudian pada Event Lelang Special Kopi Indonesia tanggal 10 Oktober 2010 di Bali,  Kopi Gayo kembali memperoleh peringkat tertinggi saat Cupping Score. Sertifikasi dan prestasi tersebut kian memantapkan posisi kopi gayo sebagai kopi organik terbaik dunia.

Perkebunan di Gayo, Aceh Tengah rata-rata berada pada ketinggian 1.000 hingga 1.200 mdpl. Lokasinya berada di sekitar kota Takengon dan dekat dengan Danau Tawar. Mayoritas suku yang tinggal di daerah ini adalah orang-orang GayoPerkebunan di daerah ini dikelola oleh perorangan dan budidaya tanamannya dilakukan di tempat teduh (shade grown coffee). 

Karakter rasa kopi Aceh Gayo sebetulnya mirip dengan kopi Sumatera pada umumnya, bedanya adalah Aftertaste yang bersih (clean). Karena karakter rasa bijinya, kopi ini sering dijadikan campuran untuk houseblend di cafe-cafe. Metode memproses biji yang paling banyak digunakan oleh petani di Gayo adalah metode kering (Dry Process). Proses ini menjadi salah satu faktor yang membuat profil rasa yang cenderung manis. Adapula kopi Aceh Gayo yang diproses dengan cara Natural Fermentasi sehingga memiliki rasa yang mirip Wine.

Kopi Aceh Gayo | Sumber : Delta Coffee

6. Kopi Wamena 
Kopi arabika Wamena adalah kopi khas Papua. Kopi arabika Wamena tumbuh di daerah pegunungan Jayawijaya Wamena dengan ketinggian 1.400-2.000 meter di atas permukaan laut. Kopi di daerah ini tumbuh subur tanpa menggunakan pupuk kimia apapun. Citra rasanya khas dengan rona aroma yang mempesona.

Citra rasa kopinya unik. Tak cuma aromanya. Ada semacam perpaduan antara karamel yang legit dengan rasa akhir rempah-rempah dan cokelat. Kopi ini juga memiliki aroma kacang panggang yang gurih. Nah, ini yang membuat lidah dan tenggorokan ketagihan meneguknya.

Kopi Wamena bisa digolongkan sebagai kopi organic karena tumbuh alami saja. Ia tidak terasa asam karena memiliki kadar asam yang rendah. 

Kopi Wamena | Sumber : Bukalapak

7. Kopi Flores Bajawa
Flores merupakan daerah yang iklimnya istimewa, karena pengaruh dari perpaduan antara iklim tropis Indonesia, dan subtropics Australia sehingga menghasilkan lingkungan yang khas. Karena pengaruh hal inilah kopi Flores dapat memiliki cita rasa yang unik dan khas.

Kopi Flores memiliki aroma bunga, caramel, kacang – kacangan dengan ditambah sensasi rasa tembakau, menjadikan kopi ini adalah salah satu kopi yang unik di Indonesia. Cita rasa dari kopi Flores ini dipengaruhi karena tanaman kopi tumbuh di tanah vulkanik pada dataran Ngada, Flores, NTT. Di tambah lagi karena ada perpaduan 2 iklim antara iklim tropis Indonesia, dan iklim subtropics Australia membuat pertumbuhan kopi di daerah Flores ini memiliki hasil yang berbeda dengan yang lainnya.

Seluruh kopi Flores Bajawa melalui proses organik, tanpa bahan kimia. Ini salah satu alasan mengapa kopi Flores memiliki citarasa yang kuat dan harum. Debu vulkanik Gunung Inerie membuat aromanya lebih harum dan menyengat. Cita rasa yang kuat atau strong dari kopi ini juga banyak dicintai masyarakat dunia. Ciri kopi Flores Bajawa adalah dengan tingkat kekentalan tinggi dan keasaman rendah.  Beberapa penikmat kopi mengatakan bahwa kopi ini rasanya seperti mangga yang dicampur dengan apel dan melon, dan after taste-nya seperti tembakau.

Kopi Flores Bajawa | Sumber : Alibaba

Postingan populer dari blog ini

Mitologi Kraken, Mahluk Laut Raksasa yang Ditakuti Para Pelaut

Menurut mitologi Skandinavia,  Kraken adalah makhluk laut raksasa yang mengerikan, panjangnya bisa mencapai satu mil. Cerita-cerita umum menggambarkannya sebagai gurita yang sangat besar atau cumi-cumi yang menyerang kapal. Menurut beberapa kisah lainya, tubuhnya yang besar kerap disalahartikan sebagai pulau.  Kraken pertama kali disebutkan dalam Örvar-Oddr, kisah Islandia abad ke-13 yang melibatkan dua monster laut, Hafgufa (kabut laut) dan Lyngbakr (punggung heather). Hafgufa diyakini sebagai referensi ke Kraken. Sekitar tahun 1250, laporan lain tentang Kraken didokumentasikan dalam karya ilmiah Norwegia Konungs skuggsja. Dikatakan bahwa mereka hanya ada dua karena tidak dapat bereproduksi dan akan membutuhkan begitu banyak makanan sehingga tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama.  Laporan itu selanjutnya menggambarkan kebiasaan makan Kraken, mengklaim bahwa ia akan menjebak ikan di sekitarnya dengan meregangkan lehernya melalui sendawa--melepaskan makanan dari

Kata Bijak Dalam Bahasa Perancis

Tau kah kamu, Perancis adalah tempat yang sangat romantis.. Selain itu juga ada kata-kata indah yang bisa memotivasi kita, yuk kita lihat Bien faire et laisser dire Arti : Lakukan dengan baik dan biarkan mereka bicara Qui le le vent récolte la tempête Arti : Siapa yang menabur angin akan menuai badai C'est en forgeant qu'on devient forgeron Arti : Dengan tempaan, seseorang akan menjadi pandai besi Il n'y a pas de verités moyennes Arti : Tidak ada setengah kebenaran Le monde est un livre dont chaque pas nous ouvre une page Arti : Dunia adalah sebuah buku, dimana setiap langkah adalah saat kita membuka halaman On ne voit bien qu'avec le coeur Arti : Kami bisa melihat kebaikan hanya dengan hati  Bonne renommée vaut mieux que ceinture dorée Arti : Nama baik lebih baik daripada kekayaan Dans une grande âme tout est grand Arti : Dalam pikiran yang luar biasa, semuanya menjadi luar biasa À vaillant coeur rien d'impossible Arti : Untuk hati yang gagah berani, ti

2 Raja-Raja 4:1-7

MINYAK SEORANG JANDA Ada 1 orang istri yang ditinggal mati oleh suaminya dan dikejar hutang suaminya dengan ancaman anaknya akan diambil dan dijadikan budak. Tetapi janda ini tidak membiarkan dirinya putus asa tetapi justru datang kepada orang yang tepat. Dia datang kepada Elisa. Dimana Elisa adalah abdi Allah. Abdi Allah adalah perpanjangan mulut Allah. Pada saat janda tersebut mendatangi Elisa, Elisa pun berkata di ayat 2: Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat ku perbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kau punya dirumah.”. Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun dirumah, kecuali buli-buli berisi minyak.” Tuhan bisa melakukan segala mujizat dari apa yang ada pada kita, bukan dari yang tidak kita punyai. Seperti pada janda ini, Tuhan melakukan mujizat melalui buli-buli minyak yang ia punya. Meskipun tampaknya kecil atau sedikit tapi Tuhan bekerja melalui hal itu. Seperti mujizat yang terjadi tentang 5 roti dan 2 i