Aturan : Tidak boleh memetik bunga Anggrek dan menanyakan "salaknya ada dimana"
Penyebab : Asal-usul nama salak sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta 'Salaka' yang berarti perak. Maka Gunung Salak bermakna 'Gunung Perak'. Bukan mengacu pada buah salak
2. Taman Nasional Ujung Kulon
Aturan : Tidak boleh menyebut kata "buaya"
Penyebab : Masyarakat sekitar Ujung Kulon menyebut 'buaya' dengan istilah penganten atau pengantin, karena dalam legenda masyarakat sekitar buaya adalah jelmaan pengantin yang tidak diridhoi pada jaman dahulu.
3. Objek Wisata Cibulan
Aturan : Dilarang memancing ikan yang ada disana
Penyebab : Masyarakat setempat menganggap ikan ini adalah ikan suci, dipercaya sebagai jelmaan Prajurit Prabu Siliwangi
4. Taman Hutan Raya Juanda
Aturan : Dilarang menyebut kata "lada"
Penyebab : 'Lada' ini menurut masyarakat setempat sebetulnya merupakan nama dari salah satu tokoh masyarakat atau leluhur yang begitu dihormati, yakni Eyang Lada Wisesa
5. Gunung Lawu
Aturan : Tidak boleh menggunakan baju berwarna hijau daun dan tidak boleh mengeluh sepanjang pendakian
Penyebab : Warna hijau daun adalah warna keramat di Gunung lawu
6. Danau Toba
Aturan : Tidak boleh mencelupkan kaki kedalam danau
Penyebab : Adanya tanaman penghisap didalam danau yang akan melilit kaki dan menarik kebawah danau
Sumber : Google