MINYAK SEORANG JANDA
Tetapi janda ini tidak membiarkan dirinya putus asa tetapi justru datang kepada orang yang tepat.
Dia datang kepada Elisa. Dimana Elisa adalah abdi Allah.
Abdi Allah adalah perpanjangan mulut Allah.
Pada saat janda tersebut mendatangi Elisa, Elisa pun berkata di ayat 2:
Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat ku perbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kau punya dirumah.”. Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun dirumah, kecuali buli-buli berisi minyak.”
Tuhan bisa melakukan segala mujizat dari apa yang ada pada kita, bukan dari yang tidak kita punyai.
Seperti pada janda ini, Tuhan melakukan mujizat melalui buli-buli minyak yang ia punya. Meskipun tampaknya kecil atau sedikit tapi Tuhan bekerja melalui hal itu.
Seperti mujizat yang terjadi tentang 5 roti dan 2 ikan (Yohanes 6:1-15)
Pada ayat yang ketiga: “Berkatalah Elisa: Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, daripada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit”.
Apa respon kita setelah Elisa berkata seperti itu?
Mungkn kita akan berpikir “Abdi Tuhan ini aneh, buat apa mencari-bajana-bejana kosong? Dan aku harus mencarinya banyak. Itu lho penagih-penagih hutang sudah hamper mengambil anak-anakku menjadi budaknya. Kenapa aku harus disuruh macam-macam?”
Tetapi janda ini tetap mau taat dan mengikuti apa yang diperintahkan Elisa.
Ia dan anak-anaknya meminjam bejana-bejana dari para tetangganya.
Mungkin pada saat ia meminjam, para tetangganya akan menganggap ia gila. Buat apa meminjam bejana sebanyak itu, tetapi janda ini tetap taat.
Setelah merasa cukup, janda itupun mendatangi Elisa.
Pada ayat ke-4 dan ke-5 : Elisa berkata “Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu kedalam segala bejana. Mana yang penuh angkatlah!”
Pergilah janda itu daripadanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana sedang ia terus menuang.
Pada saat bejana yang pertama penuh, mungkin janda ini berpikir: “O, mungkin tadi pada saat anakku meminjam bejana, ia tidak mengeceknya padahal masih ada minyak didalamnya”.
Lalu ia terus menuangkan minyak ke bejana ke-2, lalu penuh lagi begitu seterusnya sampai semua bejana-bejana kosong tadi terisi penuh.
Ayat ke-6: Ketika bejana-bejana itu sudah enuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi”, tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada bejana lagi.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
Apa yang sebelumnya kita pikir mustahil dari 1 buah buli-buli berisi minyak bisa menghasilkan berpuluh-uluh bejana-bejana penuh dengan minyak.
Ayat ke-7: Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah dan Elisa berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”
Mujizat Tuhan akan menjadi nyata ketika janda ini menjual minyak-minyak tersebut. Karena ketika masih berupa minyak tidak akan bisa melunasi hutang-hutangnya. Maka ia harus menjual minyak-minyak tersebut. Dan bukan sampai disitu saja mujizat Tuhan, karena pada ayat ke-7 tadi ada kata-kata: “hiduplah dari lebihnya, engkau dan anak-anakmu”. Itu artinya Tuhan menolong kita tidak hanya apa yang kita perlukan tapi memberikan lebih daripada apa yang kita minta.
Yang bisa kita ambil dari Firman Tuhan ini:
1. Jika kita sedang dalam pergumulan, datanglah kepada Tuhan, jangan kepada hal-hal yang menyesatkan seperti ke dukun.