Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Letters To God, Keajaiban Bersahabat dengan Tuhan.

Terharu, sedih, Bangga dan tentu saja berlinang ari mata. Begitu kesan setelah menonton film ‘Letters To God’. Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata perjuangan anak penderita Kanker, Tyler. Tyler merupakan satu anak dari puluhan, ratusan dan barangkali ribuan penderita kanker. Kehidupan Tyler mampu menginspirasi banyak orang, tidak hanya penderita kanker sendiri namun juga orang-orang sehat di sekelilingnya. Inilah barangkali yang mendorong kisah nyata ini diangkat ke dalam film layar lebar. Film ini mengisahkan Tyler, seorang penderita kanker, seorang anak yang berasal dari keluarga yang telah ditinggalkan oleh sang ayah. Tyler memiliki seorang Kakak Ben, Ibu, seorang Nenek, Samantha dan Alex teman sekolahnya yang sangat sayang padanya. Semenjak tahu bahwa dirinya mengidap penyakit mematikan, selain keluarganya yang selalu memperhatikan dirinya ia juga membangun persahabatan dengan Tuhan. Baginya Tuhan adalah sahabat pena yang bisa diajak untuk berbagi. Set

2 Raja-Raja 4:1-7

MINYAK SEORANG JANDA Ada 1 orang istri yang ditinggal mati oleh suaminya dan dikejar hutang suaminya dengan ancaman anaknya akan diambil dan dijadikan budak. Tetapi janda ini tidak membiarkan dirinya putus asa tetapi justru datang kepada orang yang tepat. Dia datang kepada Elisa. Dimana Elisa adalah abdi Allah. Abdi Allah adalah perpanjangan mulut Allah. Pada saat janda tersebut mendatangi Elisa, Elisa pun berkata di ayat 2: Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat ku perbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kau punya dirumah.”. Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun dirumah, kecuali buli-buli berisi minyak.” Tuhan bisa melakukan segala mujizat dari apa yang ada pada kita, bukan dari yang tidak kita punyai. Seperti pada janda ini, Tuhan melakukan mujizat melalui buli-buli minyak yang ia punya. Meskipun tampaknya kecil atau sedikit tapi Tuhan bekerja melalui hal itu. Seperti mujizat yang terjadi tentang 5 roti dan 2 i

K.E.N.T.A.N.G

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan " permainan ". Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan satu buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa ... tergantung jumlah orang-orang yang dibenci. Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan seg

Beethoven

Musisi luar biasa, Ludwig van Beethoven dilahirkan tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Dari kecil sudah terlihat jelas bakat musiknya yang cemerlang. Kemampuan Beethoven juga tercermin dari buku musik ciptaannya yang muncul pertama kali tahun 1783. Beethoven belajar banyak dari musisi terkenal seperti Mozart. Pertemuannya dengan Mozart terjadi saat Beethoven memasuki usia remaja. Namun itu pun hanya berlangsung singkat. Tahun 1792 Beethoven kembali ke Wina dan sempat merasakan belajar musik dengan Haydn yang kala itu pencipta musik Wina kesohor. Beethoven memutuskan untuk menetap di Wina. Saat itu Wina memang dikenal sebagai kota yang sering menghasilkan musisi handal. Rasa musik Beethoven yang tinggi sebagai pemain piano sangat mengesankan orang yang mendengar. Dia berhasil baik selaku pemain maupun guru. Kemampuan dalam bermusik terus mendorongnya untuk menciptakan musik. Tidak berhenti sampai di sana, memasuki umur pertengahan dua puluhan ke atas, dia sudah mampu men

Kisah antara kakak dengan adiknya

Aku dilahirkan disebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri 50 sen dari laci ayahku.           Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut didepan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapapun mengaku, jadi beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencabukinya sampai beliau kehabisa

Kasih yang Besar

Suatu pagi yang sunyi di Korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. Itu adalah rumah yatim piatu di mana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang. Tiba-tiba, kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh di atas rumah yatim piatu itu. Atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan-kepingan seng mental ke seluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka. Ada seorang gadis kecil yang terluka di bagian kaki oleh kepingan seng tersebut, dan kakinya hampir putus. Ia terbaring di atas puing-puing ketika ditemukan, P3K segera dilakukan dan seseorang dikirim dengan segera ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan. Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka. Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis itu secepatnya adalah darah. Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk

Kumpulan Sms Rohani

Semakin dalam sebuah sungai, semakin kecil suara arus terde ngar. Semakin dalam hubungan kita dengan Tuhan, semakin tena ng kita saat mengha dapi persoalan.